Manfaat Anggur untuk Mengurangi Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes
Satu lagi manfaat anggur untuk kesehatan. Setelah beberapa waktu lalu sebuah tim peneliti menemukan bahwa zat di kulit dan biji anggur merah bisa mendorong enzim yang melindungi saraf di otak dari kerusakan akibat stroke, kini ada penelitian baru tentang anggur yang diyakini bisa mengurangi faktor risiko penyakit jantung dan diabetes.
Para ilmuwan di Universitas Michigan, Amerika Serikat, meneliti manfaat anggur dalam mengurangi faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler dan sindrom metabolik. Efeknya diduga disebabkan oleh phytochemical - antioksidan alami - yang terkandung di buah anggur.
Temuan dari studi yang disajikan 27 April 2010 pada konvensi Experimental Biology di Anaheim, California, Amerika Serikat ini menyatakan bahwa diet yang diperkaya dengan anggur mencegah faktor risiko sindroma metabolik, sebuah kondisi yang diperkirakan mempengaruhi 50 juta orang Amerika dan diduga menjadi prekursor diabetes tipe 2.
Para peneliti mempelajari dampak dari anggur (hijau, merah, dan anggur hitam) terhadap tikus percobaan di laboratorium. Anggur tersebut dicampur ke dalam bubuk dan dimasukkan ke dalam makanan tikus. Semua tikus yang digunakan untuk percobaan ini dari jenis yang rentan terhadap kelebihan berat badan.
Peneliti membandingkan tikus-tikus yang menerima diet yang diperkaya dengan anggur dan tikus yang tidak diberi anggur. Setelah tiga bulan, tikus-tikus yang menerima diet yang diperkaya anggur memiliki tekanan darah rendah, fungsi jantungnya lebih baik, memiliki trigliserida lebih rendah dan meningkatkan toleransi glukosa. Walaupun mendapat makanan anggur, tikus-tikus tersebut tidak mengalami perubahan berat badan.
Para ilmuwan di Universitas Michigan, Amerika Serikat, meneliti manfaat anggur dalam mengurangi faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler dan sindrom metabolik. Efeknya diduga disebabkan oleh phytochemical - antioksidan alami - yang terkandung di buah anggur.
Temuan dari studi yang disajikan 27 April 2010 pada konvensi Experimental Biology di Anaheim, California, Amerika Serikat ini menyatakan bahwa diet yang diperkaya dengan anggur mencegah faktor risiko sindroma metabolik, sebuah kondisi yang diperkirakan mempengaruhi 50 juta orang Amerika dan diduga menjadi prekursor diabetes tipe 2.
Para peneliti mempelajari dampak dari anggur (hijau, merah, dan anggur hitam) terhadap tikus percobaan di laboratorium. Anggur tersebut dicampur ke dalam bubuk dan dimasukkan ke dalam makanan tikus. Semua tikus yang digunakan untuk percobaan ini dari jenis yang rentan terhadap kelebihan berat badan.
Peneliti membandingkan tikus-tikus yang menerima diet yang diperkaya dengan anggur dan tikus yang tidak diberi anggur. Setelah tiga bulan, tikus-tikus yang menerima diet yang diperkaya anggur memiliki tekanan darah rendah, fungsi jantungnya lebih baik, memiliki trigliserida lebih rendah dan meningkatkan toleransi glukosa. Walaupun mendapat makanan anggur, tikus-tikus tersebut tidak mengalami perubahan berat badan.
0 komentar :
Post a Comment