Cokelat Membantu Kita Lebih Konsentrasi

Apakah mengonsumsi cokelat sudah pasti akan membuat Anda gemuk, menyebabkan alergi, dan mudah menimbulkan jerawat?

Ada sederet anggapan yang salah tentang cokelat. Sebaiknya Anda tak mudah percaya begitu saja dengan "keburukan" cokelat. Bila Anda sudah tahu faktanya, guilty pleasure yang satu ini tak akan lagi bikin Anda merasa bersalah saat menyantapnya.

Berikut adalah fakta yang dikumpulkan oleh salah satu produsen cokelat ternama, yakni Ceres dan Tulip Chocolate dalam pamerannya di Senayan City.

1. Cokelat memiliki manfaat besar karena merupakan sumber makanan yang kaya antioksidan. Anda tahu kan, antioksidan adalah semacam substansi yang dapat membantu sel-sel tubuh dalam mengatasi kerusakan.

2. Dua sendok makan kakao memiliki antioksidan empat kali lipat lebih banyak daripada teh hijau. Teh adalah salah satu tanaman yang menghasilkan polyphenols, salah satu jenis antioksidan.

3. Cokelat membantu kesehatan jantung, melancarkan peredaran darah, menormalkan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah tinggi.

4. Panduan mengkonsumsi cokelat oleh ahli gizi adalah 60 gr atau 200 kalori per hari. Satu batang cokelat mengandung 200 kalori.

5. Cokelat tidak membuat gemuk. Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa orang menjadi gemuk karena banyak makan cokelat.

6. Cokelat mengandung zat besi yang dapat mencegah kelelahan, iritabilitasi, dan sakit kepala. Kecukupan zat besi juga membantu Anda untuk lebih mampu berkonsentrasi.

7. Penyebab sakit gigi bukan karena cokelat, melainkan akibat kandungan gula dalam makanan yang berada di rongga mulut. Sementara itu cokelat meninggalkan rongga mulut dengan cepat.

8. Tidak ada hubungan antara cokelat (cokelat murni) dan jerawat (menurut Journal of The American Medical Assosiation).

9. Cokelat tidak menyebabkan hiperaktif.

10. Sebanyak 90 persen orang yang menderita alergi bukan disebabkan oleh cokelat, melainkan terhadap telur, kacang, susu, gandum, ikan, dan kerang. Namun beberapa bahan itu mungkin ada dalam campuran cokelat.

Read More : Cokelat Membantu Kita Lebih Konsentrasi

What is the number of calories in a piece of chocolate?

Chocolate is one guilty pleasure you would never reject. When you're dieting, it would be very annoying if you have to stop myself from enjoying the chocolate. But who's to say if you can not eat chocolate in the middle of a diet program? Okay anyway, as long as no more than 100 calories.

In order not fail diets, picky brown type first:

1. Chocolate bar with cashews contents contain only 74 calories. You can also choose chocolate with peanuts from other types of content, such as almonds or walnuts.

2. Layers of frozen chocolate bananas. This type of chocolate (containing fruit) contains 100 calories. New chocolate sensations will be felt when you bit into the middle. If no brown fruit content, create your own way, namely by dipping bananas or strawberries into melted chocolate.

3. Thick brown (or in the form of chocolate liquor) contains 98 calories. Europeans used to relax by drinking hot chocolate, but with a spoon. You can add chocolate into the espresso.

4. Chocolate brownie layer on cake. This type of chocolate containing 76 calories in two bites. Want to modify? It is easy. Take a small pan of brownies frozen, cut into pieces of dice, then add a small cup of melted chocolate without the sugar grains. Arrange neatly cut the brownies, add the melted chocolate eggs, then baked with a coated aluminum foil.

After cooking, freeze in the refrigerator. Each one bite of brownie contains 38 calories, 2 grams fat, 4 mg cholesterol, 6 g carbohydrate, 4gr sugar, 1 g protein, 6mg sodium, and 21 mg potassium.

Read More : What is the number of calories in a piece of chocolate?

Chocolate Black Press Stroke Risk

Chocolate is far more famous as a mood generator was also believed to protect the body from a stroke. But the chocolate is dark chocolate recommended (dark chocolate).

Dr. Gustavo Saposnik recently published results of his analysis of three studies about the benefits of dark chocolate and stroke. One study found no link between chocolate consumption and the risk of stroke.

However two other studies linking dark chocolate with reduced risk of stroke by 22 percent in people who ate dark chocolate only once a week. The third study even mentioned, the risk of death from stroke can be reduced up to 46 percent if you eat 50 grams of chocolate each week.

Properties of flavonoids, a type of antioxidant found in cocoa, are believed to have positive influence on the heart. Chocolate also cited effectively reduce levels of LDL or bad cholesterol.

So far, the public only knew all the chocolate is good for the heart. Yet, not all the same benefits of chocolate, dark chocolate is good,

Although the two scientific studies mention the benefits of chocolate for heart disease, but experts do not want to rush to recommend chocolate as a healthy food. After all, chocolate is included in the source of saturated fat can increase cholesterol.

Meanwhile, some other researchers say, as long as the amount consumed in moderation, chocolate health benefits, among others, lowering blood pressure and improve blood circulation to the entire artery.

Read More : Chocolate Black Press Stroke Risk

Pasien Tolak Cokelat Hitam Sebagai "Obat"

Meski cokelat hitam memiliki manfaat nyata untuk mencegah penyakit jantung dan menjaga tekanan darah, namun para pasien lebih suka menelan pil pahit untuk menjaga kesehatannya ketimbang mengonsumsi cokelat hitam.

Hal itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan para ahli dari Australia. Kebanyakan pasien lebih memilih pil daripada 50 gram cokelat hitam yang mengandung 70 persen cokelat,

Berbagai penelitian menunjukkan, kadar antioksidan dalam cokelat hitam membantu menurunkan tekanan darah. "Flavonoid dan polypenol terbukti mengurangi tekanan darah. Karena itu seperempat porsi cokelat yang mengandung 70 persen biji cokelat dianjurkan.

Dalam penelitian yang dilakukan Ried, secara acak ia membagi 36 responden untuk menerima 50 miligram cokelat hitam, pil berisi ekstrak tomat yang mengandung 15 mg antioksidan, serta pil placebo, selama delapan minggu.

Walaupun cokelat hitam rasanya enak, namun separuh dari responden dalam kelompok yang mendapat terapi cokelat hitam merasa keberatan bila setiap hari harus makan cokelat. Sebaliknya dengan responden dari kelompok pil yang dengan patuh minum pilnya setiap hari.

Kebanyakan responden dari kelompok terapi cokelat mengeluhkan rasa cokelat yang terlalu kuat dan mereka khawatir akan kandungan lemak dan gula yang terdapat dalam cokelat,

Karena itu Rien dan timnya menyimpulkan pemberian cokelat hitam tidak bisa dijadikan bahan terapi, meski cokelat hitam tetap dianggap sebagai asupan alternatif guna melengkapi kebutuhan tubuh akan antioksidan dengan jumlah maksimal 50 mg setiap hari.

Read More : Pasien Tolak Cokelat Hitam Sebagai "Obat"