PEMANIS BUATAN TERKINI

Escherichia coli normalnya hidup di usus. Splenda berdampak buruk pada simbiosis bakteri baik di pencernaan. (ROCKY MOUNTAIN LABORATORIES, NIAID, NIH)
Escherichia coli normalnya hidup di usus. Splenda berdampak buruk pada simbiosis bakteri baik di pencernaan. (ROCKY MOUNTAIN LABORATORIES, NIAID, NIH)
(Epochtimes.co.id)

Pemanis buatan jenis aspartame (dipasarkan dengan merek Equal dan NutraSweet) — tidak diragukan lagi — adalah racun yang sangat membahayakan, menurut bukti baru.

Pada 2005, para ilmuwan di Italia melaporkan penelitian selama tiga tahun terhadap 1.800 tikus dengan kesimpulan, "Aspartame menyebabkan peningkatan potensi terkena kanker getah bening dan leukemia dan merupakan karsinogen (penyebab kanker) yang multipotensial."

Penemuan ini diabaikan oleh pejabat kesehatan yang berwenang saat itu di Eropa dan Amerika Serikat. Namun pada 14 Mei 2009, Institut Kanker Nasional (National Cancer Institut, NCI) menegaskan keterkaitan formaldehid — salah satu produk turunan aspartame — dengan kanker. NCI juga melaporkan peningkatan risiko kematian sebesar 37 persen dari kanker getah bening dan leukemia pada para pekerja yang berhubungan langsung dengan formaldehid: Doorway.com, 27 Mei 2009.

Industri mengetahui problematika tersebut berkaitan dengan aspartame dan secara aktif mencari penggantinya. Ajinomoto, produsen utama aspartame, telah meminta persetujuan FDA (badan makanan dan obat-obatan di Amerika Serikat) atas pemanis buatan tanpa kalori yang diturunkan dari asam amino yang sama sebagai pengganti aspartame ditambah vanillin (vanilla buatan) dan disebut Advantame: Foodnavigator-usa.com, 8 April 2009.

Produsen menuliskan pemanis buatan tersebut "mudah dicampur dengan gula dan mengandung sirup jagung tinggi fruktosa." Alternatif utama pemanis buatan, Splenda (dibuat dari gula yang diolah dengan chlorine), memiliki bahaya tersendiri.

Studi baru-baru ini menunjukkan Splenda mempunyai dampak buruk terhadap bakteri baik di pencernaan.

Subjek studi di Universitas Duke mengonsumsi Splenda dengan dosis bervariasi selama 12 minggu. Tes menunjukkan sejumlah dampak merugikan pada bakteri baik. Bahkan 12 minggu kemudian, sebagian bakteri baik masih berada pada level tertekan: Jurnal Toksologi dan Kesehatan Lingkungan (Journal of Toxicology and Environmental Health), Bagian A, 2008; 71 (21) : 1415029.

Berita terbaru menyebutkan pengolahan limbah gagal membersihkan pemanis buatan dari pembuangan air. Peneliti mendeteksi adanya asesulfam, siklamat, sakarin, dan sukralos di bagian hilir industri pengolahan limbah.

Industri ’menjabatkan’ tangannya — bukan karena kurang perhatian atas kemungkinan pemanis buatan yang membahayakan — namun karena penemuan "kemungkinan menjadi isu utama yang akan diterima luas oleh konsumen": Foodnavigator.com, 18 Juni 2009. (Sally Fallon M./Marry G. Enig, Ph.D./The Weston A. Price Foundation/feb)

Read More : PEMANIS BUATAN TERKINI