sastra bagiku duniaku, dan ilmu adalah mata keduaku. Jika aku kehilangan salah satu dari itu aku tiada. tak pernah diperhitungkan sebagai manusia beradab.Tak pernah dianggap ada karena semangat, percaya diri itu adalah motivasi keduaku setelah keberadaan Tuhanku. dan sesudah nasehat motivator sejatiku

8.11.2010

Bulan Ini, Tiga Planet Bermunculan

Bulan Agustus adalah saat yang tepat bagi pengamat astronomi, terutama yang gandrung mengamati benda-benda angkasa di sekitar Bumi. Pasalnya, di bulan ini banyak pemandangan angkasa yang bisa dinikmati dan dipelajari.

Dalam beberapa hari mendatang, tiga planet paling terang di galaksi Bima Sakti bisa disaksikan langsung dari Bumi. Planet Venus, Mars, dan Saturnus bisa dilihat saat mereka saling mendekat.

pada malam 7 dan 8 Agustus waktu AS, tiga planet tersebut hanya akan terpisah lima derajat satu sama lain dan bisa disaksikan di langit barat selepas senja. Pemandangan terbaik dari trio planet ini hanya bisa disaksikan 60 hingga 90 menit setelah matahari tenggelam sebelum mereka akan makin tenggelam dan tidak lagi berada di atas horison.

Bersama-sama mereka akan membentuk formasi segitiga. Bagi pengamat amatir, berikut trik mengidentifikasi masing-masing planet. Venus adalah planet terbesar dan paling terang dibanding Mars dan Saturnus. Planet Saturnus akan berada tepat di samping Venus, dengan warna kekuningan. Kemudian, Planet Mars yang akan berada di atas kedua planet tersebut, memancarkan warna kemerahan.

Bulan akan ikut meramaikan pemandangan alam semesta ini pada 12 Agustus malam hingga menjelang 13 Agustus. Saat itu, Bulan dalam bentuk sabit akan berada di sisi kiri Venus dengan Mars d
Read More : Bulan Ini, Tiga Planet Bermunculan

Planet Mars mendekati bumi

Akhir-akhir ini beredar kabar di internet bahwa Planet Mars akan mendekat ke Bumi pada 27 Agustus. Dikatakan bahwa dilihat dengan mata telanjang, planet merah itu akan terlihat sebesar bulan purnama dari Bumi. Saat itu, Bumi seakan-akan memiliki dua bulan.

Pesan yang beredar ini bukan kali pertamanya. Pesan yang sama telah beredar pada 2004 lalu -- dalam format email -- berjudul 'Mars Spectacular' yang dikirim oleh sumber anonim. Namun, tak disebutkan di tahun berapa, momentum 27 Agustus itu akan terjadi.

Berita ini menyebar dengan cepat melalui dunia maya. Isi email itu, pada 27 Agustus Mars akan mendekat ke Bumi, hanya dalam jarak 34,65 mil (55 juta kilometer), peristiwa langka yang terjadi dalam 60.000 tahun terakhir. 

Selain penampakan Mars sebesar penampilan Bulan, mendekatnya planet itu ke Bumi akan menimbulkan masalah gravitasi pada Bumi, membuat masalah pasang surut yang mengganggu.

Untungnya kabar mendekatnya Mars ke Bumi adalah berita bohong.  Menurut juru bicara  Planetarium Scienceworks, Rohan Astley, email yang sama terus beredar setiap tahun, mendekati Bulan Agustus.

Ditambahkan dia, memang Mars pernah mendekat ke Bumi, tapi bukan tahun ini.

"Mars memang pernah mendekat ke Bumi pada Agustus 2003, namun penampakan planet merah itu hanya jelas terlihat melalui teleskop, tidak dengan mata telanjang," demikian dimuat laman News.com.au, Senin 9 Agustus 2010.

Seperti dimuat laman Space, 27 Agustus yang dimaksud oleh email itu, adalah 27 Agustus 2003, saat Mars mendekat ke Bumi dalam jarak 55,7 juta kilometer.
Teleskop Hubble saat itu mengabadikan gampar spektakuler dari Mars. Namun saat itu, dengan mata telanjang, Mars hanya terlihat tak lebih dari bintang oranye terang, sama sekali tak terlihat seperti bulan purnama.

Tahun 2010 ini, Mars akan terlihat kecil, tak semencolok penampakannya pada 2003
Read More : Planet Mars mendekati bumi

Hantam Bumi, Tsunami Matahari Hasilkan Ledakan Cahaya Indah

Tsunami matahari yang meledak pada 1 Agustus 2010 dan baru sampai ke bumi 3 Agustus, ternyata tak membahayakan seperti yang diduga para astronom Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Para pengamat langit, justru disodori keindahan kilasan cahaya di langit utara atau biasa disebut Aurora Borealis.

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer di atmosfer. Biasanya, kilasan cahaya ini terjadi di Kutub Utara atau Selatan. Orang Yunani menamainya Dewi Fajar Rom. Fenomena alam ini biasanya terjadi karena adanya adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari.




Seperti diberitakan sebelumnya, tsunami cahaya matahari sudah mulai dideteksi sejak Minggu 1 Agustus. Tsunami ini meledakkan berton-ton plasma atau atom yang terionisasi ke angkasa. Para peneliti langit khawatir, gelombang atom ini bila menghantam bumi akan berakibat fatal, terutama pada satelit-satelit yang mengangkasa.

Aurora biasanya bisa dilihat di wilayah seperti Kanada dan Alaska. Namun, di beberapa tempat di Amerika Serikat bagian utara juga bisa melihat pada 3 dan 4 Agustus. Selarik cahaya hijau akan menghiasi langit seperti korden yang terjurai ke bumi.

Sebelumnya, ada kekhawatiran dari para astronom bahwa letusan matahari yang sangat besar bisa menghancurkan satelit dan merusak jaringan energi dan komunikasi di seluruh dunia jika itu terjadi hari ini.

Saat berton-ton partikel akibat tsunami surya menghantam bumi terjadilah gesekan magnetik. Partikel-partikel itu pun ditarik ke kutub bumi. Selanjutnya, partikel itu bergesekan dengan atom nitrogen dan oksigen yang ada di lapisan bumi. Hasilnya, bukan petaka. Tapi, cahaya yang berkilauan seperti neon raksasa
Read More : Hantam Bumi, Tsunami Matahari Hasilkan Ledakan Cahaya Indah

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009