sastra bagiku duniaku, dan ilmu adalah mata keduaku. Jika aku kehilangan salah satu dari itu aku tiada. tak pernah diperhitungkan sebagai manusia beradab.Tak pernah dianggap ada karena semangat, percaya diri itu adalah motivasi keduaku setelah keberadaan Tuhanku. dan sesudah nasehat motivator sejatiku

7.29.2010

Awas, Puncak Badai Matahari 2012-2015

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara tahun 2012 hingga 2015. Saat itu akan terjadi badai matahari. Meski perlu diwaspadai, badai itu tidak sampai menghancurkan peradaban di muka bumi. Yang paling dirasakan adalah perubahan iklim yang sanget ekstrem.

Fenomena ini berupa cuaca antariksa. Cuaca antariksa disebabkan aktivitas matahari yang melontarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi, dan radiasi gelombang elektromagnetik. Lontaran partikel dan radiasi yang mengarah ke bumi akan mempengaruhi lapisan atmosfer, sistem teknologi, serta aktivitas manusia di antariksa dan bumi.

Matahari, kata dia, sebenarnya memiliki siklus dan tidak diam. Matahari mengalami ledakan-ledakan yang bisa sampai ke bumi. Selain itu, matahari memiliki berbagai aktivitas yaitu medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik.

Masyarakat banyak menghubungkan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012 yang berasal dari ramalan Suku Maya. Ternyata, dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia,

Efek badai tersebut yang paling utama akan dirasakan pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

Efek lainnya, aktivitas matahari juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ketika ativitas matahari meningkat, maka matahari akan memanas. Akibatnya, suhu bumi meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang ekstrem peningkatan aktivitas matahari diduga dapat menyebabkan kemarau panjang. Namun, hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Untuk menenangkan masyarakat,  Lapan akan mengadakan sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 pada acara seminar Center for Remote Sensing and Ocean Sciences (Cresos) International Symposium on South East Asia and Pasific Environtemt Problems and Satellite Remote Sensing di Universitas Udayana, Bali.
Read More : Awas, Puncak Badai Matahari 2012-2015

Matikan Listrik Saat Badai Matahari Tiba!

Banyak masyarakat yang menghubungkan fenomena badai matahari dengan isu kiamat di tahun 2012 yang berasal dari ramalan suku maya. Namun dari hasil pengamatan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), badai matahari tidak secara langsung menghancurkan bumi.

Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lapan Clara Yono Yatini  menjelaskan, pengaruh badai matahari terhadap manusia kemungkinan kecil, namun lebih berpengaruh terhadap sistem teknologi seperti satelit karena partikel badai matahari yang meletup mengenai satelit secara langsung.

Matahari ini kan memiliki aktivitas, sehingga memiliki letupan-letupan yang sampai ke bumi, namun tidak besar pengaruhnya terhadap manusia, karena letupan matahari tersebut mengenai satelit yang ada di angkasa,
Matahari memiliki aktivitas seperti medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetic. Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara tahun 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari.

Matahari memang memiliki siklus untuk mengalami badai matahari setiap 11 tahun sekali, namun tepatnya tidak bisa diprediksikan kapan terjadi badai matahari, tapi bisa diprediksi antara satu hingga tiga hari sebelum terjadi badai matahari.

Selain mempengaruhi satelit dan mengganggu sistem teknologi yang di gunakan manusia di bumi, badai matahari juga dapat mempengaruhi perubahan iklim yang memanas dan kemarau panjang, hal tersebut masih dikaji oleh para peneliti. Untuk mengantisipasi gangguan , masyarakat yang berkepentingan dengan teknologi diimbau agar mematikan satelit, listrik, serta segala bentuk teknologi saat terjadi badai matahari nanti.
Read More : Matikan Listrik Saat Badai Matahari Tiba!

Sungai Bawah Laut

Sungai di bawah laut yang berada di Gua Cenote Angelita menyimpan sejumlah pertanyaan besar. Dan ternyata, sungai ini merupakan efek dari lapisan hidrogen sulfida.

Anatoly Beloshchin, fotografer kawakan, begitu terkejut kala menyaksikan fenomena alam yang menakjubkan di gua yang ada di kawasan Cenote Angelita, Meksiko. Saat menyelam dia menyaksikan sungai di bawah laut beserta pepohonan dan dedaunan pada kedalaman 60 meter di dasar laut.

Dan belakangan, kabar seputar keberadaan sungai di bawah laut itu semakin ramai diperbincangkan di dunia maya dan televisi. Anatoly bersama teman-temannya merekam dan memotret fenomena tersebut. Selanjutnya, dia mengunduh gambar-gambar tersebut ke Internet, sehingga menyedot perhatian khalayak umum.

Tim penyelam sebenarnya tidak menduga akan menemukan hal seperti itu. Pasalnya, saat menyelam sampai kedalaman 30 meter, mereka merasakan air tawar. Namun begitu sampai di kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi asin. Dan beberapa meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua.

Di bagian bawah dekat gua itu tim penyelam menemukan sebuah ”sungai” lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolam air itu. Ada pula pepohonan di sekelilingnya.






 

“Di kedalaman 60 meter saya menemukan kembali air laut. Saya melihat sebuah sungai, pulau, lengkap dengan daun yang berguguran. Tetapi sungai yang kami lihat adalah lapisan dari gas hidrogen sulfida,” tutur Anatoly seperti dilansir crystalkiss.com.

Umumnya, tim penyelam berpendapat bahwa daerah yang mereka lihat itu adalah pemandangan mengejutkan dan menakjubkan. Dari strukturnya, mereka beranggapan suasana di dasar laut itu itu mirip sungai, lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecokelatan.

Warna kecokelatan itu dianggap Anatoly bukanlah berasal dari air tawar. Anatoly menuturkan bahwa bagian kecokelatan yang mirip air sungai itu merupakan lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida (H2S).

“Tetapi sungai yang  dilihat adalah lapisan dari gas hidrogen sulfida, Dan gas ini biasanya juga dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.

Fenomena itu dianggap sebagai efek dari lapisan hidrogen sulfida, sehingga tampak seperti sungai. Hidrogen sulfida bisa berwujud sungai di dasar laut karena pengaruh berat jenis zat tersebut.

Memang, berat jenis gas H2S lebih berat ketimbang campuran air laut, semisal natrium sulfida. Lantaran berat jenisnya lebih besar, maka gas ini akan cenderung mengumpul di dasar laut yang tampak terlihat seperti alur sungai.

Biasanya gas itu terkumpul di dasar laut sampai mereka meledak dengan mendadak. Saat gas itu mencapai ke permukaan, kombinasi hidrogen dengan oksigen yang membentuk air membuat sulfur putih padat. Selanjutnya, akan membentuk lapisan endapan ke dalam lautan.

Pada dasarnya, H2S itu bersifat asam, jika bercampur dengan air laut atau garam yang terkandung dalam air laut, maka gas itu bisa berbahaya bagi biota laut, namun cukup aman bagi manusia.

Gas ini dapat dijumpai terlarut di dalam air laut, danau, atau sungai, yang berasal dari aktivitas bakteri pereduksi sulfat di lingkungan anaerob alias lingkungan beroksigen rendah.

Kondisi yang anaerob di ketiga lingkungan tersebut terdapat di dasarnya, yaitu beberapa sentimeter di bawah permukaan sedimen dasar. Atau di lingkungan dengan sirkulasi air yang buruk, sehingga lingkungan tersebut kekurangan oksigen.

Kendati demikian, fenomena alam itu merupakan bagian dari vulkanologi atau studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan fenomena geologi. Fenomena seperti itu memang belum pernah ditemukan di Indonesia.Akan tetapi, sangat mungkin akan ditemukan lantaran penelitian tentang sungai bawah laut belum begitu digalakkan.

Gua Kecil
Cenote Angelita atau Gua Bidadari Kecil agaknya menyimpan sejumlah pertanyaan besar. Menurut laman Oceanquestmexico, pada kedalaman lebih dari 30 meter, air di sekitarnya sangat segar layaknya air tawar.

Namun setelah kedalaman melebihi 60 meter, air akan berubah menjadi asin, lalu akan terlihat pemandangan sebuah “sungai” dengan pepohonan dan daun-daun yang berguguran serta mengambang di air.

Lantas, bagaimana dua jenis air itu tidak tercampur dan tidak saling memengaruhi? Dan bagaimana pepohonan di sana bisa hidup dan tumbuh di dalam air, meski minim pasokan oksigen dan cahaya matahari?

Beberapa kalangan menilai daerah yang mirip “sungai” di Gua Angelita itu, bukanlah sungai di bawah laut, namun “sungai” di bawah gua atau lubang besar dalam tanah yang di sebut Cenote Angelita (Gua Angelita).

Lubang besar di bawah tanah umumnya diisi air segar dengan kedalaman 35 kaki atau lebih. Jika lebih dari itu, penyelam akan mengalami keganjilan kadar garam, yakni batasan yang membedakan air segar (tawar) berada di atas air asin. 


Read More : Sungai Bawah Laut

7.16.2010

Cerobong Asap di Dasar Laut Sangihe

Tim Indonesia Ekspedisi Sangihe Talaud atau Index/Satal 2010 kerja sama Indonesia-Amerika Serikat berhasil mengidentifikasi sebagian temuannya. Di antaranya, di kedalaman sekitar 2.000 meter ditemukan cerobong gunung api bawah laut yang bersuhu 300-400 derajat celsius.

Ekspedisi itu dimulai awal Juli 2010 dan direncanakan berlangsung sampai 10 Agustus 2010.

Kegiatan tersebut melibatkan 32 ilmuwan Indonesia dan 12 ilmuwan Amerika Serikat yang menganalisis hasil-hasil eksplorasi bawah laut dengan kapal riset Okeanos Explorer melalui Pusat Komando Penelitian di kantor Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan di Ancol, Jakarta Utara, serta di Seattle, Amerika Serikat.Di perairan Sangihe Talaud ada aktivitas vulkanik, tetapi belum diketahui hingga kini seberapa aktif.

Kandungan larutan bersuhu tinggi dari perut bumi itu mengandung mineral, logam, dan gas, yang dipengaruhi suhu air laut dalam yang mencapai 2-4 derajat celsius. Hal ini menimbulkan aliran larutan dari perut bumi itu memperoleh pendinginan mendadak.

Ekosistem tersendiri
Menurut Sugiarta, pendinginan mendadak itu menimbulkan endapan yang akhirnya membentuk lapisan cerobong. Air laut di sekitarnya pun menjadi tidak terlampau dingin atau tidak terlampau panas sehingga menjadi ekosistem tersendiri dan bisa menjadi habitat bagi biota-biota laut tertentu.

"Dari pengambilan gambar dengan kamera video bawah laut dalam, diperoleh gambar biota berbagai jenis, mulai dari cacing-cacingan, udang, kepiting, dan ikan yang semua berwarna sangat mencolok," katanya.

Belum mampu
Secara terpisah, Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Soeharsono mengatakan, pertemuan lempeng kerak bumi menimbulkan gunung api bawah laut. Ini terjadi tidak hanya di bagian utara Pulau Sulawesi, tetapi juga di lokasi lain di Indonesia.

Selama ini kita belum mampu mengeksplorasi pengetahuan tentang laut dalam. Wilayah-wilayah perairan di utara Papua, selatan Sulawesi, atau di Laut Banda, Maluku, misalnya, tak akan jauh beda dengan Sangihe Talaud yang kini sedang dieksplorasi dengan kapal riset Okeanos Explorer milik Amerika Serikat tersebut,

Aktivitas gunung api bawah laut, juga ada di perairan dangkal. Ia menyebutkan, di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat, malah terdapat aktivitas gunung api bawah laut dengan kedalaman 100-200 meter. Namun, eksplorasi ilmu pengetahuan tentang itu masih sangat sedikit.

Soeharsono mengatakan, sekitar tahun 2003 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah bekerja sama dengan Australia untuk mengidentifikasi gunung api bawah laut di Sangihe Talaud. Pada waktu itu ditemukan kandungan larutan yang keluar dari perut bumi, kemudian membentuk cerobong-cerobong itu. Di antaranya ternyata mengandung emas
Read More : Cerobong Asap di Dasar Laut Sangihe

Cumi-Cumi Jinakkan Tumor

SELAIN lezat, cumi-cumi kaya gizi. Ada protein, mineral, dan macam-macam vitamin. Tinta cair yang dimilikinya, berguna untuk memerangi tumor.  Cumi-cumi merupakan salah satu hewan laut dari keluarga Loliginidae, kelas Cephalopoda. Dalam bahasa Latin, cumi-cumi dikenal dengan sebutan Loligo spp, sedangkan dalam bahasa Inggris squid.

Di Indonesia, cumi-cumi dikenal dengan beberapa istilah, seperti enus, nus, sotong, atau sontong bunga.   Hewan laut ini umumnya ditangkap pada malam hari, dengan menggunakan lampu petromaks sebagai alat penarik. Mereka umumnya menyukai cahaya di malam hari. Kerumunan cumi-cumi dapat ditangkap dengan menggunakan alat bubu, jaring angkat, jaring insang, pukat cincin, pukat udang, rawai tuna, atau sero.

Cumi-cumi merupakan salah satu jenis hewan laut yang banyak diminati masyarakat, terutama penggemar seafood dan chinese food. Di pasaran, cumi-cumi umumnya dijual dalam dua bentuk utama, segar dan kering asin.

Tinggi Protein
Ditinjau dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa karena kandungan proteinnya cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat.

Kedua asam amino tersebut berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu sebabnya, secara alami cumi telah memiliki cita-rasa gurih, sehingga dalam pengolahannya tak perlu ditambahkan penyedap (seperti monosodium glutamat = MSG).

Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi walaupun dalam satu spesies yang sama. Variasi ini tergantung pada keadaan lingkungan tempat hidup, ukuran, dan umur.

Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting untuk pertumbuhan anak-anak dan mencegah osteoporosis di masa tua. Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).

Cumi–cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang cukup tinggi. TMAO yang tinggi ini memberikan rasa yang khas terhadap daging cumi-cumi. Daging cumi-cumi juga banyak mengandung monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-cumi mempunyai rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup tinggi pada cumi–cumi juga menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika mengalami perlakuan pemasakan seperti direbus.

Waspada Kolesterol
Kadar lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g bahan, masing-masing terdiri 1,9 g asam lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh ganda. Termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3 yang dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah.

Walaupun demikian, konsumsi cumi-cumi berlebih harus dihindari karena kadar kolesterolnya lumayan tinggi, yaitu mencapai 260 mg/100 g bahan. Di dalam kelompok ikan laut, kadar kolesterol pada cumi, udang, lobster, dan kepiting, memang tergolong tinggi. Namun, kadar kolesterol pada produk perikanan tersebut masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan kuning telur, hati, jeroan, serta otak ternak.

Hal yang perlu diingat tentang kolesterol adalah kita harus mencegah sifat fobia. Bagaimanapun kolesterol dalam jumlah wajar sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, baik untuk pertumbuhan sel (termasuk sel-sel otak) serta sintesis hormon seks dan vitamin D.

Pada manusia, kolesterol dapat disintesis sendiri di dalam tubuh, yaitu di bagian hati, korteks, adrenal, kulit, usus, testis, lambung, otot, jaringan adiposa, dan otak. Sekitar 17 persen dari berat kering otak terdiri atas kolesterol. Tanpa kolesterol, struktur otak tidak mungkin terbentuk dengan sempurna.

Menurut panduan yang  dikeluarkan oleh National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI), kadar kolesterol total yang baik bagi tubuh manusia berada di bawah 200 mg/dl, HDL lebih dari 35 mg/dl, LDL kurang dari 130 mg/dl, dan trigliserida kurang dari 250 mg/dl. Kadar kolesterol di atas 200 mg/dl dapat menimbulkan ancaman berbagai penyakit, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), stroke, dan penyakit jantung koroner.

Meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan oleh tubuh. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen (200-300 mg) secara normal berasal dari makanan dan selebihnya disintesis oleh tubuh.

Karena itu, konsumsi kolesterol dalam batas wajar, yaitu tidak lebih dari 300 mg per hari sangat perlu dilakukan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan kadar kolesterol pada cumi. Sebab jika Anda menghindari cumi-cumi, berarti akan kehilangan zat gizi lain yang khasiatnya sangat besar bagi kesehatan tubuh.  




Aktifkan Darah Putih
Seekor cumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gesit melalui pengerutan otot yang cepat. Jika gerakan cepat saja tidak cukup, awan tinta pekat dan gelap akan dikeluarkan dari dalam tubuhnya, sehingga musuh terkejut untuk beberapa saat. Kepanikan musuh tersebut memberikan waktu yang cukup bagi cumi-cumi untuk segera meloloskan diri.

Cairan tinta cumi-cumi bersifat alkaloid, sehingga tidak disukai oleh predator, terutama ikan. Cairan berwarna gelap ini mengandung butir-butir melanin atau pigmen hitam. Melanin alami adalah melanoprotein yang mengandung 10-15 persen protein. Melanin ini mengikat protein melalui asam amino yang mengandung sulfur, yaitu sistein.

Selain itu, cumi-cumi juga memiliki sistem perlindungan dengan cara mengubah-ubah warna kulit tubuh dengan cepat, kadang-kadang kebiruan, putih, merah, atau cokelat. Perubahan warna ini terjadi karena adanya kromatofor yang merupakan kantong elastis berisi pigmen merah atau kuning.

Sel-sel pigmen yang elastis ini dikelilingi oleh ikatan sel-sel otot yang dapat berkontraksi dengan cepat, sehingga sel-sel pigmen menjadi besar dan mengakibatkan warnanya lebih jelas. Mekanisme ini mengakibatkan cumi-cumi dapat berubah warna dengan cepat bila mendapat rangsangan dari luar. Sistem perubahan warna ini juga digunakan cumi-cumi sebagai sarana komunikasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hiroki University Jepang, tinta cumi-cumi dan sotong mempunyai banyak kegunaan, yaitu dapat mengaktifkan sel darah putih untuk memerangi tumor. Hal tersebut telah diujicobakan pada 15 ekor tikus yang mengidap penyakit tumor ganas. Tikus itu diberikan suntikan tiga dosis cairan tinta sotong, dan hasilnya, hanya tiga tikus yang mati, sisanya tetap hidup.

Sementara itu, sebagai kontrol, 15 tikus lainnya yang juga mengidap penyakit tumor ganas, tidak diberikan suntikan serupa, dan semuanya mati dalam jangka waktu tiga minggu. Belum ada kepastian secara medis tinta cumi-cumi dan sotong dapat mengobati kanker atau tumor, tetapi tinta cumi-cumi diduga mengandung banyak vitamin, yaitu vitamin A.

Selama ini tinta cumi-cumi belum banyak dikenal, terutama dalam industri jasa boga. Tinta cumi-cumi sering tidak dibuang dan dibiarkan di dalam daging cumi. Namun, beberapa negara, seperti Italia, telah menggunakan tinta cumi sebagai salah satu bumbu masakan pasta. Di Jepang, kantong tinta cumi-cumi (sepio melanin) yang berwarna hitam dipakai sebagai pengawet dan meningkatkan flavor pada cumi asin.

Bila Anda menyukainya, tinta tersebut tidak perlu dibuang dari cumi, tetapi dapat dimakan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang zat tinta yang pekat itu. Beberapa orang justru menganggap zat tinta tersebut penting untuk peningkat cita rasa.
Read More : Cumi-Cumi Jinakkan Tumor

Kelamin Makhluk Ini Terpanjang di Dunia

Para ilmuwan terkejut begitu mengetahui bahwa alat kelamin makhluk ini punya panjang yang sama dengan tubuhnya. Ini merupakan makhluk dengan alat kelamin terpanjang di dunia bila dibandingkan dengan porsi tubuhnya.

Adalah Dr Alexander Arkhipin, pakar perikanan laut dalam dari Departemen Perikanan Pemerintah Kepuluauan Falkland (Malvinas) yang berbasis di Stanley, yang menemukan seekor cumi-cuma raksasa sedang ereksi ini.

Panjang alat kelamin cumi-cumi jantan itu sepanjang tubuhnya sendiri, termasuk lapisan bagian luar tubuh, kepala, dan tentakelnya. Ini merupakan kali pertama bagi ilmuwan tersebut mengetahui adanya alat kelamin jantan yang jika sedang ereksi maka panjangnya bisa sama dengan tubuh binatang yang dimaksud.

Cumi-cumi jenis laut dalam itu menggunakan penisnya untuk membuahi dengan cara menyemprotkan sperma ke dalam tubuh cumi-cumi betina. Peneliti Malvinas melihat bagaimana cumi raksasa melaksanakan kawin di dalam laut.

"Cumi-cumi dewasa itu ditangkap pada sebuah penelitian di laut dalam di Pantagonia. Kami mengambil cumi-cumi itu dari alat penangkap dalam keadaan hampir mati, sementara tentakelnya masih bergerak, dan alat kelamin di kulitnya mengecil dan membesar,.

Ketika peneliti membuka cumi-cumi itu, tampak ada alat kelamin yang hanya sedikit mencuat dari bagian tubuhnya. Tiba-tiba, alat kelamin itu mengalami ereksi. Anehnya, dokter tersebut memaparkan bahwa alat kelamin itu cepat memanjang mencapai 67 cm atau sama dengan panjang tubuhnya secara keseluruhan.

Para pakar biologi lebih banyak mengetahui kebiasaan kawin kelompok cephalopods atau kelompok cumi-cumi laut dangkal dan gurita.

Cumi-cumi menggunakan lapisan badan bagian luarnya untuk bergerak dengan dorongan semprotan air dan untuk bernapas. Makhluk-makhluk ini juga harus menyembunyikan organ-organ seksualnya dalam struktur tubuhnya itu. Hal inilah yang bisa memicu cumi-cumi jantan menyemprotkan sperma ke tubuh betina.

Bagaimana ikan ini bisa menyalurkan spermanya keluar bagian luar tubuhnya itu, dan bagaimana pula sperma tersebut bisa tetap berada di sana sementara air dengan deras mengalir melalui rongga lapisan tubuh bagian luar sehingga cumi-cumi betina bisa pula bergerak dan bernapas?






Kelompok cumi-cumi air dangkal memiliki satu tentakel khusus untuk melakukan tugas itu. Cumi-cumi jenis air dangkal ini memiliki alat kelamin berukuran pendek yang menghasilkan sperma, kemudian salah satu dari delapan tentakelnya mengalihkan sperma ini ke bagian penerima cumi-cumi betina.

Bagian penyimpan sperma ini terletak di badan kulit dan bagian dalam. Sementara itu, cumi-cumi air dalam menggunakan metode yang lebih primitif, yang melibatkan penyemprotan sperma ke dalam tubuh cumi-cumi betina
Read More : Kelamin Makhluk Ini Terpanjang di Dunia

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009